Engagement Time: Semakin Lama Semakin Baik? Belum Tentu

average engagement time

Salah satu matrik yang ada dalam Google Analytics 4 (GA4), yaitu Engagement Time. Engagement Time merupakan ukuran seberapa lama user mengakses dan menikmati halaman yang ada di dalam sebuah website.

Terus, ada yang mengartikan juga bahwa kalau semakin tinggi Engagement Time, maka semakin bagus konten tersebut? Khususnya, halaman tersebut? Jawabanku belum tentu bagus, dan semua itu juga tergantung.

Oke, kita bedah ya dan ini sebenarnya mudah banget untuk melihat performa dari sebuah halaman apakah bagus atau tidak.

1. Engagement Time Lama Itu Bagus

Pertama, untuk masalah engagement time yang bagus, yaitu untuk konten-konten yang memiliki format bentuk tulisan panjang (long form), sehingga user atau visitor harus menghabiskan banyak waktu untuk membaca sebuah konten tersebut.

Misalnya, user mau membaca tentang sebuah “panduan melakukan sesuatu” atau user ingin membaca sebuah “review produk“.

Kemungkinan besar, bahasan yang ada di dalamnya juga bakal panjang dan kalau misalkan user hanya engange beberapa detik saja maka akan bermasalah di matrik. Konten yang telah dibuat tidaklah begitu menjawab dan user malas.

Kadang sebagai pembaca, kita sudah tau apa isi dari konten dengan sekali scroll. Kalau sama saja dengan artikel lain di SERP Google ya buat apa dibaca lama-lama.

Ini ada indikasi kurang baik, perlu diperhatikan lagi.

2. Engagement Time Cepet Itu Bagus

Artinya cepat di sini, yaitu yang sekiranya kita sudah set seberapa lama sih user harusnya mengunjungi sebuah halaman ini? Ini haruslah kita tentukan sejak awal mengenai batas standar Engagement Time.

Halaman Formulir Download Lead Magnet
Halaman Formulir Download Lead Magnet

Salah satu contohnya, adalah Halaman Formulir Download Lead Magnet dari SEMRush di atas. Kalau misalkan user sampai butuh waktu 2 menit untuk menikamati halaman tersebut, menurutku ada yang salah.

Sebab, tujuan dari halaman tersebut hanya untuk mengarahkan user mengisi formulir dan mendapatkan Ebook yang ditawarkan secara gratis. Bisa jadi, landing page tersebut membuat mikir orang yang mau download.

Atau artikel-artikel tentang ibu dan anak, kemungkinan besar ibu-ibu untuk membaca sebuah konten akan lebih suka yang pendek dan langsung ke poin pembahasannya. Mengapa? Ya karena kesibukan mereka momong anak, masak, dan lain sebagainya.

Note: Khususnya di Indonesia, yang minat bacanya lumayan rendah.

Jadi, menilai engagement time secara keseluruhan menurutku kurang baik dan kurang bijak saja. Sebaiknya, pisahkan konten-konten sesuai dengan tujuannya untuk menilai bagus tidaknya. Bahkan, bisa juga langsung melihat engagement time per page. jadi, fokus per halaman yang ingin di Analisis.

average-engagement-time-per-page.png
Average engagement time per page

Semoga bermanfaat dan cuma bisa sharing-sharing kecil begini aja tentang analisis sebuah data. Kalau mau baca tentang SEO, bisa baca di Topik Studi SEO. Kalau mau baca tentang membaca data, bisa baca Topik Analytics.

Artikel sebelumnya: Perbedaan Bounce Rate GA4 dan Universal Analytics

Mungkin Kamu Suka Ini Juga