Mengapa Orang Mengikuti Akun Media Sosialmu? Pahami User Behaviour Ini

Mengapa Orang Mengikuti

Pernah tidak kalian sebagai pengelola akun media sosial bertanya mengenai mengapa sih orang kok mau follow akun yang kita kelola?

Dengan kalian memahami behaviour ini pastinya akan lebih mudah juga buat engange dengan follower dan bisa terhindar dari engagement turun. Jangan takut engagement turun ya, ada kok strategi menaikkannya, bisa baca di strategi menaikkan interaksi akun medsos.

Oke, sebenarnya ada 4 alasan besar mengapa seseorang melakukan tindakan “mengikuti” sebuah akun.

1. Follow Karena Konten

Pertama, pasti tau ya bahwa orang minat karena emang bagus. Bagus disini banyak faktornya mulai dari bagus desain kontennya, bagus isi kontennya, bagus pembawaan dan penyampaian kontennya bahkan bisa juga bagus karena visi dan misi yang dibawa.

Namun, tetap yang paling utama adalah dari sisi kedalaman pembahasan konten (apabila ini akaun serius). Kalau akun yang hiburan, ya yang menghibur aja.

2. Interkasi dengan User

Kedua, kadang kita tuh sangat jarang banget mau follow seseorang kalau “ga kenal-kenal amat”. Jaimlah. Begitupun ke akun bisnis yang kita kelola.

Cuma, kalau kita minat akan produknya, akan jasanya dan bahkan minat karena kontennya entah kenapa kayak pengen aja komentar supaya apa yang aku inginin tuh direspon sama pemilik.

Jadi, dengan merespon dan berinteraksi dengan user bisa membuat akun yang kamu kelola jadi mudah difollow. Contohnya yang paling mudah adalah akun twitter Gerindra. Kalo kalian mengamati, pasti ada aja cara meresponnya.

Contoh di atas, kayak ngobrol sama temen sendiri aja. Selalu reply dengan santai. Tujuannya biar ga kaku-kaku amat aja. Cara kedua ini bisa kamu tiru juga lho, kayak ngasih give away tiba-tiba kepada yang reply, sehingga bisa meningkatkan word of mouth (WOM).

3. Tampilan Feed

Yaps, siapa sih yang ga suka cover yang bagus dan menarik. Bahkan sebuah desain juga harus punya tone warna sendiri atau bahkan cara membuat judul yang menarik juga. Dengan begitu, user ga bosan juga dan pada akhirnya mau follow akun kita.

Bagus itu subjektif, coba jangan “menurutku ini bagus”, tetapi lempar saja ke feedmu dan biar follower yang memilihnya.

Bagaimana menilainya? Ya cek dengan interkasinya. Cek juga profil visit.

4. Terakhir, follow karena temen

Nah, ini nih yang jadi masalah buat analisis data media sosial dan bikin bias wkwk. Kalau ga temen ya ga follow deh. Jadinya, target audiensnya bisa bubrah.

Ini kayak jualan ke temen sendiri, pada akhirnya temennya mikir “nglarisin temen”. Jangan dibiasain kalau buat bisnis ya.

Mungkin Kamu Suka Ini Juga