Mengapa Brand Harus Punya Niche? Wajib Tau!

mengapa brand harus punya niche

Oke, sebelum lanjut membahas mengapa brand harus punya niche yang jelas, alangkah lebih baiknya kita samakan dulu persepsi niche yang dibahas dalam konten ini ya biar tidak salah bahasan nantinya.

Apa itu Niche?

Dari sisi target pasar, niche merupakan gambaran target pasar yang menjadi pasar produk kita secara terperinci dan tersegmentasi. Sebuah produk tidak bisa digunakan untuk semua orang. Jadi, harus bisa memuaskan niche market dahulu supaya bisa membangun loyalitas.

Dari sisi konten dalam digital marketing, niche merupakan topik atau tema khusus yang digunakan pada suatu blog. Manfaatnya, yaitu supaya mudah menentukan fokus dan topik konten yang lebih jelas dan terarah.

Jadi, dari dua definisi di atas, dapat diartikan bahwa niche ini merupakan sebuah tujuan yang tersegmentasi supaya bisa terlihat jelas dan diketahui keahliannya terlihat dari fokus yang dikerjakan.

Mengapa Brand Harus Punya Niche?

Sebuah pertanyaan yang pasti ditanyakan oleh semua marketer yang beneran. Sebab, kadang ada yang iya-iya aja dan gak tau apa niche market dan niche topiknya. Jadi, sebenarnya ada banyak alasan mengapa brand harus memiliki niche yang jelas dari awal.

Berikut adalah beberapa di antaranya yang tujuannya membuat wawasan Anda terbuka ya.

1. Mudah Dikenali oleh Target Audiens

Tujuan pertama, ya namanya brand itu bagaimana produknya bisa melekat dibenak konsumen dan bahkan ketika orang menyebutkan produknya, tau itu produk apa dan apa kelebihannya.

Nah, Ketika brand memiliki niche yang jelas, target audience akan lebih mudah mengenalinya. Hal ini karena brand akan lebih fokus pada satu segmen pasar tertentu, sehingga dapat membuat produk atau layanan yang lebih relevan dengan kebutuhan target audience tersebut.

Contoh saja, kalau ditanya tentang air menaral, pasti yang diinget pertama kali ya AQUA dan Le Mineral. Kalau AQUA itu tuh produk yang high-end karena kualitasnya, kalau Le Mineral ini AMDK yang kaya akan mineral dan ada manis-manisnya.

Mungkin kalau buat acara-acara penting, AQUA jadi pilihan. Tetapi, kalau buat pribadi, banyak yang suka ke Le Mineral. Simpelnya gitu.

Contoh lagi kayak Lemonilo, apa sih itu? Ya produk mie instan yang sehat. Berarti ada yang nggak sehat dong? Ya tau sendiri kalau masalah mie instan banyak bahasan tentang negatifnya juga. Nah, si Lemonilo ini punya niche khusus, yaitu orang-orang yang aware akan kesehatan dan punya duit (sebab harganya lumayan).

Niche inilah penting untuk membangun persepsi di mata konsumen, bagaimana pembawaan konten marketingnya, dan seberapa banyak konten yang membahas tentang kesehatan dalam makanan instan khususnya mie.

2. Lebih Mudah Bersaing

Di era persaingan yang semakin ketat, penting bagi brand untuk memiliki sesuatu yang unik dan berbeda dari brand lain.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memiliki niche yang jelas. Dengan memiliki niche yang jelas, brand akan lebih mudah menonjol di antara brand-brand lain yang menawarkan produk atau layanan yang serupa.

Yaa, contoh aja tadi lemonilo. Banyak produk-produk mie instan di luaran sana. Cuman, kalau mau bertempur dengan raksana di dunia mie instan akan kuwalahan dari sisi anggaran dana. Untungnya punya niche market “yang sadar kesehatan” tadi tapi masih pengen mengonsumsi mie instan. Niche ini pasti dicari oleh orang yang “suka baca”, “literasi bagus” dan “berpendidikan”.

Mengapa saya bilang begitu? Ya kalau kita mencari-cari tentang kesehatan pasti ya baca kan. Efek dari baca itu kita pilah-pilah dalam menggunakan produk. Apa hasil memilah? Ya mau yang murah dan enak belum tentu sehat atau sedikit mahal tapi sehat?

Jadi, targeting untuk media sosial juga akan berbeda, ads pun juga beda bahkan dari sisi kemasan dan warna juga beda supaya pesan tersebut mudah dibaca oleh niche market ini.

3. Bagun Loyalitas

Bagun Loyalitas
Bagun Loyalitas. Sumber dari pexels.com

Ketika brand memiliki niche yang jelas, pelanggan akan lebih mudah memahami apa yang ditawarkan oleh brand tersebut. Hal ini akan membuat pelanggan lebih loyal kepada brand, karena mereka tahu bahwa brand tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Inilah pentingnya punya niche. Tujuannya bukan sekali beli, tapi gimana biar beli berkali-kali. Kalau orang sekarang sih bilangnya LTV (Life Time Value).

Tambahan aja: Life time value merupakan jumlah rata-rata uang yang dikeluarkan customer untuk menggunakan produk kita sampai seberapa lama.

4. Pasti Meningkatkan Sales

Ketika brand memiliki niche yang jelas, brand akan lebih mudah menargetkan pelanggan yang tepat.

Hal ini akan membuat brand lebih efektif dalam meningkatkan penjualan, karena mereka dapat menjangkau pelanggan yang memang membutuhkan produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut.

Bahkan, ada istilah yang namanya Word of Mouth Marketing (WOM), dimana penjualan terbaik adalah dari orang-orang yang puas dengan kehandalan produk kita sehingga mereka sendiri (konsumen) yang menjadi agen marketing perusahaan secara tidak sadar.

5. Memperluas Lini Bisnis

Ketika brand memiliki niche yang jelas, brand akan lebih mudah memperluas lini bisnisnya ke segmen pasar yang lain. Hal ini karena brand sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang satu segmen pasar tertentu.

Jadi, bisa tau produk niche apa yang perlu digarap dengan pangsa pasar yang besar tetapi barier to entry dalam industri tersebut yang masih rendah. Ga perlu uang banyak, tapi bisa bersaing.

Kira-kira begitulah pembahasan mengenai mengapa brand harus punya niche sendiri yang jelas sejak awal, khususnya niche market dan niche konten (di era digital marketing) sebagi penunjang keberadaan brand kita di mata konsumen dan pastinya meningkatkan penjualan.

Singkat sih, tetapi semoga bermanfaat ya. Biasanya aku nulis-nulis soal konten di kolom content marketing. Kalau mau baca artikel lain, bisa pilih beberapa nih.

Mungkin Kamu Suka Ini Juga